PEKAT.

Lebih
pekat rindu dengan secangkir kopi
Bahwa
yang melulu ku seduh
Adalah
sebuah percakapan sendu
Yang
bergeming diatas kening
Lebih
pekat rindu dengan notifikasi di facebook
Bahwa
kau melebihi penuhnya berandaku.
Di
dasar fikiranku
Adalah
seperti bait menyenangkan
Yang
tumbuh dengan senyuman
Lebih
pekat rindu dengan berita perpolitikan
Bahwa
kau menjelma opini yang melulu diberitakan.
Diantara
kegaduhan ini
Engkau
lah yang pekat dengan melekat
Yogyakarta,
21/12/2016


Komentar
Posting Komentar