SAJAK PESAKITAN #3
Rasanya menjadi sia-sia
terus menangisimu yang juga tak merasa iba
Isak menjadi sesak
setelah sadar bahwa kau tak merasa terdesak
untuk kembali memelukku
Bulan bisa saja redup,
namun kenapa perasaanku ini sulit sekali untuk raup
menghapus semua ingatan soal dirimu
menenggelamkan rasa yang sudah terlanjur basi kuharapkan padamu
Apakah rasaku terhadapmu harus menjadi platonis?
Terus mencintai tanpa aku harapkan hal serupa
Inikah puncak mencintai?
Berani terus terluka, untuk kamu tetap bergembira
Biarkan patah hati ini mengendap
agar menjadi oksigen yang turut kau hirup juga
agar kau rasakan sesak, bagaimana sulitnya menahan rindu
Lantas kurayakan patah ini
dengan semeriah-meriahnya!
Jakarta, 9 September 2020
Komentar
Posting Komentar