MENCINTAIMU



Kita menari dalam duka yang tersisa
Kita merana dalam cinta yang memaksa
Kita terpecah pada rerindu yang murka
            Di persimpangan jalan menuju kediamanmu
            Ku kayuh keringatku, terasa panjang perjalanan
            Di persimpangan bola matamu
            Ku usap lendir airmata, terasa sayup sekali tatapanmu
Kita menari dalam duka yang tersisa
Kita merana dalam cinta yang memaksa
Kita terpecah pada rerindu yang murka
            Di ujung sebuah waktu
            Hujan ikut mengirimkan kasih
            Dan pelangi nampak cemburu
            Pada embun daun yang jatuh ke sela jemari kita
Kita menari dalam duka yang tersisa
Kita merana dalam cinta yang memaksa
Kita terpecah pada rerindu yang murka
            Lagi-lagi tatapmu maghrib itu
            Menguluhkan pilu pada sanubari
            Menyembuhkan sakitnya kenyataan
            Menyegarkan kembali pelukan yang lalu
Aku Merindukanmu,
Jua sangat mencintaimu
Seperti ujung purnama yang tetap menunggu
Seperti waktu yang tak pernah berhenti berkedip
Seperti sarapan pagi yang selalu harus.
Kini aku harus mencintaimu
Harus selalu mencintaimu


Yogyakarta, 17 juni 2014

Komentar

Postingan Populer